1. Produk Alat Pertanian
Panjak adalah orang yang kerjanya sebagai memukul besi yang akan di buat menjadi alat pertanian dalam industri pande besi. Para panjak ini menggunakanpemukul dari palu yang beratnya kira-kira 5 kg. Dalam industri pande besi panjak ini mempunyai peranan penting karena merupakan motor dari pembuatan produk alat-alat pertanian ini. Jumlah panjak ini tergantung dari produk alat apa yang di buat. Untuk pembuatan produk alat-alat kecil seperti betel, cuplik, dan tatahbiasanya hanya membutuhkan 2 orang panjak saja. Sedangkan untuk pembuatan produk alat-alat yang berukuran besar seperti dandang dankampak membutuhkan 3 sampai 4 orang panjak. Menjadi seorang panjak bukanlah hal yang mudah. Tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan ini. Seorang panjak haruslah orang-orang yang mempunya fisik yang kuat. Karena mereka bekerja di tempat yang panas karena dekat dengan prapensekaligus harus kuat mengangkat pemukulnya selama berjam-jam. Anda berminat menjadi seorang panjak?
Kamis, 24 Oktober 2013
Home Industri
19.43
No comments
Budidaya
ikan air tawar merupakan usaha yang menjanjikan keuntungan. Salah satu tempat
budidaya adalah di Sidodadi, Masaran, Sragen. Di tempat ini dilakukan mulai
dari pembibitan berbagai jenis ikan. Budidaya ikan nila dan ikan mas
menjanjikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan ikan air tawar lainnya.
Karena itu, ikan nila dan ikan mas menjadi primadona. Di pasaran, harga ikan
nila merah sekitar Rp 10 ribu per kilogram. Ikan nila dipasarkan dalam keadaan
hidup maupun mati dan dibekukan dengan menggunakan es balok. Sedangkan ikan mas
dipasarkan dalam keadaan hidup dengan dimasukkan kedalam kantong plastik yang
diberi oksigen. Keberhasilan budidaya ikan air tawar ditentukan oleh faktor
lingkungan. Tanah liat atau lempung sangat baik untuk pembuatan kolam. Demikian
pula untuk tanah beranjangan atau terapan dengan kandungan liatnya 30 persen. Kedua
jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Faktor
lingkungan dapat berpengaruh terhadap cita rasa ikan, misalnya bau tanah atau
lumpur. Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam budidaya ikan air tawar
adalah mutu air. Sumber air bisa berasal dari air sungai, hujan, atau tanah. Mutu
air yang diperlukan untuk budi daya ikan air tawar haruslah memenuhi beberapa
persyaratan berikut: oksigen terlarut sekitar 5-6 ppm, karbondioksida terlarut
kurang dari 25 ppm, pH antara 6,7-8,6, suhu 25-30oC dengan perbedaan suhu
antara siang dan malam tidak lebih dari 5oC, serta tidak tercemar bahan kimia
beracun, minyak, atau limbah pabrik.
Air
yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan karena endapan lumpurnya
terlalu tebal dan pekat, sehingga dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air
dan menyebabkan nafsu makannya berkurang. Semakin banyak dan beragam biota air
yang terdapat di dalam perairan, semakin tinggi tingkat kesuburannya. Budidaya
ikan air tawar lebih mudah dibandingkan dengan ikan air laut. Sebagai contoh
ikan mas, sangat mudah sekali dilakukan karena toleransi terhadap lingkungan
sangat tinggi. Meski demikian, dalam kenyataannya perkembangan ketersediaan dan
konsumsi ikan air laut lebih besar daripada ikan air tawar. Kendala utama
budidaya ikan air tawar adalah diperlukan waktu dan biaya yang cukup tinggi.
Komponen biaya meliputi: persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan,
penetasan, dan pendederan. Biaya lain yang dianggap cukup tinggi adalah untuk
pakan dan pemeliharaan terhadap hama dan penyakit ikan. Namun, ikan merupakan
bahan pangan yang sangat mudah mengalami kerusakan. Berbagai jenis bakteri
dapat menguraikan komponen gizi ikan menjadi senyawa-senyawa berbau busuk dan
anyir, seperti indol, skatol, H2S, merkaptan, dan lain-lain.
Beberapa
bakteri patogen (penyebab penyakit), seperti Salmonella, Vibrio, dan
Clostridium, sering mencemari produk perikanan. Ini menjadi resiko tersendiri
dalam budidaya ikan air tawar.
Beberapa
faktor penyebab kerusakan ikan air tawar adalah:
1. Kadar air
cukup tinggi (70-80 persen dari berat daging) yang menyebabkan mikroorganisme
mudah tumbuh dan berkembang biak.
2. Secara alami,
ikan mengandung enzim yang dapat menguraikan protein menjadi putresin,
isobutilamin, kadaverin, dan lain-lain, yang menyebabkan timbulnya bau tidak
sedap.
3. Lemak ikan
mengandung asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat mudah mengalami proses
oksidasi atau hidrolisis yang menghasilkan bau tengik.
4. Ikan
mempunyai susunan jaringan sel yang lebih longgar, sehingga mikroba dapat
dengan mudah mengggunakannya sebagai media pertumbuhan.
0 komentar:
Posting Komentar