Kamis, 24 Oktober 2013

Home Industri

1. Produk Alat Pertanian

Panjak adalah orang yang kerjanya sebagai memukul besi yang akan di buat menjadi alat pertanian dalam industri pande besi. Para panjak ini menggunakanpemukul dari palu yang beratnya kira-kira 5 kg. Dalam industri pande besi panjak ini mempunyai peranan penting karena merupakan motor dari pembuatan produk alat-alat pertanian ini. Jumlah panjak ini tergantung dari produk alat apa yang di buat. Untuk pembuatan produk alat-alat kecil seperti betelcuplik, dan tatahbiasanya hanya membutuhkan 2 orang panjak saja. Sedangkan untuk pembuatan produk alat-alat yang berukuran besar seperti dandang dankampak membutuhkan 3 sampai 4 orang panjak. Menjadi seorang panjak bukanlah hal yang mudah. Tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan ini. Seorang panjak haruslah orang-orang yang mempunya fisik yang kuat. Karena mereka bekerja di tempat yang panas karena dekat dengan prapensekaligus harus kuat mengangkat pemukulnya selama berjam-jam. Anda berminat menjadi seorang panjak? 

panjak pande besi


Gambar : Panjak

panjak pande besi


Gambar : Panjak

2. Perikanan Air Tawar


Budidaya ikan air tawar merupakan usaha yang menjanjikan keuntungan. Salah satu tempat budidaya adalah di Sidodadi, Masaran, Sragen. Di tempat ini dilakukan mulai dari pembibitan berbagai jenis ikan. Budidaya ikan nila dan ikan mas menjanjikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan ikan air tawar lainnya. Karena itu, ikan nila dan ikan mas menjadi primadona. Di pasaran, harga ikan nila merah sekitar Rp 10 ribu per kilogram. Ikan nila dipasarkan dalam keadaan hidup maupun mati dan dibekukan dengan menggunakan es balok. Sedangkan ikan mas dipasarkan dalam keadaan hidup dengan dimasukkan kedalam kantong plastik yang diberi oksigen. Keberhasilan budidaya ikan air tawar ditentukan oleh faktor lingkungan. Tanah liat atau lempung sangat baik untuk pembuatan kolam. Demikian pula untuk tanah beranjangan atau terapan dengan kandungan liatnya 30 persen. Kedua jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Faktor lingkungan dapat berpengaruh terhadap cita rasa ikan, misalnya bau tanah atau lumpur. Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam budidaya ikan air tawar adalah mutu air. Sumber air bisa berasal dari air sungai, hujan, atau tanah. Mutu air yang diperlukan untuk budi daya ikan air tawar haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut: oksigen terlarut sekitar 5-6 ppm, karbondioksida terlarut kurang dari 25 ppm, pH antara 6,7-8,6, suhu 25-30oC dengan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak lebih dari 5oC, serta tidak tercemar bahan kimia beracun, minyak, atau limbah pabrik.
Air yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan karena endapan lumpurnya terlalu tebal dan pekat, sehingga dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air dan menyebabkan nafsu makannya berkurang. Semakin banyak dan beragam biota air yang terdapat di dalam perairan, semakin tinggi tingkat kesuburannya. Budidaya ikan air tawar lebih mudah dibandingkan dengan ikan air laut. Sebagai contoh ikan mas, sangat mudah sekali dilakukan karena toleransi terhadap lingkungan sangat tinggi. Meski demikian, dalam kenyataannya perkembangan ketersediaan dan konsumsi ikan air laut lebih besar daripada ikan air tawar. Kendala utama budidaya ikan air tawar adalah diperlukan waktu dan biaya yang cukup tinggi. Komponen biaya meliputi: persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, penetasan, dan pendederan. Biaya lain yang dianggap cukup tinggi adalah untuk pakan dan pemeliharaan terhadap hama dan penyakit ikan. Namun, ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah mengalami kerusakan. Berbagai jenis bakteri dapat menguraikan komponen gizi ikan menjadi senyawa-senyawa berbau busuk dan anyir, seperti indol, skatol, H2S, merkaptan, dan lain-lain.
Beberapa bakteri patogen (penyebab penyakit), seperti Salmonella, Vibrio, dan Clostridium, sering mencemari produk perikanan. Ini menjadi resiko tersendiri dalam budidaya ikan air tawar.
Beberapa faktor penyebab kerusakan ikan air tawar adalah:
1. Kadar air cukup tinggi (70-80 persen dari berat daging) yang menyebabkan mikroorganisme mudah tumbuh dan berkembang biak.
2. Secara alami, ikan mengandung enzim yang dapat menguraikan protein menjadi putresin, isobutilamin, kadaverin, dan lain-lain, yang menyebabkan timbulnya bau tidak sedap.
3. Lemak ikan mengandung asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat mudah mengalami proses oksidasi atau hidrolisis yang menghasilkan bau tengik.
4. Ikan mempunyai susunan jaringan sel yang lebih longgar, sehingga mikroba dapat dengan mudah mengggunakannya sebagai media pertumbuhan.

0 komentar:

Posting Komentar